Fakta sistem ojek online indriver tidak berpihak kepada mitra pengemudi

 Selamat datang pembaca setia myblogbimahartono .pada kesempatan ini saya akan berbagi pengalaman pribadi sesuai judul diatas yaitu fakta sistem ojek online indriver tidak berpihak kepada mitra pengemudi. Memang tidak dapat disangkal saat pandemi dan sulitnya mendapatkan penghasilan di dunia kerja tahun 2021 maka sebagaian masyarakat mencoba untuk mendapatkan sumber penghasilan dengan mendaftar di aplikasi ojek online yaitu indriver.tetapi fakta dari hampir semua penyedia jasa ojek online selalu tidak menguntungkan bagi para mitra pengemudi.

Prakteknya sistem kerjasama yg dibuat pihak penyedia ojek onlne tidak mengutamakan kesejahteraan pengemudi tetapi lebih mementingkan kepuasan pelanggan .buktinya harga yg diberikan adalah harga terendah bahkan melanggar ketentuan undang-undang perhubungan republik indonesia tahun 2020 ditambah sistem kerjasama tidak ada jaminan bagi perawatan kendaraan bermotor bagi pengemudi atau jaminan kesehatan maupun kecelakaan kerja.

ini bukan di aplikasi indriver saja tetapi hampir semua penyedia ojek online aplikasi baru pasti berlaku hukum seperti ini.selain itu ada sistem lelang harga atau pilihan pengemudi mana yang akan di pilih pelanggan (customer) ini yg mengakibatkan ketidakpastian penghasilan bagi pengemudi .

Contoh atau faktanya :apabila ada order terdekat masuk ke akun pengemudi dan diterima pengemudi maka belum jaminan akan mendapatkan penghasilan karena harus menunggu pelanggan (customer),apakah memilih pengemudi tersebut atau menolak. Akibatnya bisa dipastikan kerugian dari pengemudi adalah sudah berkeliling mencari pelanggan mengeluarkan biaya bahan bakar dan kuota internet dan waktu tetapi hasilnya kecewa karena di tolak pelanggan(customer). 

Sudah harga murah yg ditawarkan penumpang mau dijemput cepat.ironisnya penumpang selalu meminta pelayanan pengemudi untuk menjemput dengan waktu singkat dan giliran ada pengemudi yg terdekat ditolak penumpang dengan berbagai alasan dari mulai motor tidak sesuai keinginan atau umur pengemudi dan lain-lain.

lalu solusi nya gimana kalo sudah begitu kejadiannya ??pengemudi lagi menanggung resiko kerugian karena  sudah mengeluarkan biaya operasional bahan bakar dan kuota internet dan waktu untuk berkeliling kelokasi untuk mendapatkan order penumpang.

Seharusnya peraturan yang dibuat penyedia aplikasi ojek online harus mempertimbangkan aspek perawatan kendaraan bermotor  dan kesejahteraan pengemudi ?? Ini bukti bahwa pengemudi selalu dirugikan oleh pihak penyedia aplikasi ojek online.

Pertanyaan lain adalah  :apakah relevan jika 4 hari kosong penghasilan karena selalu ditolak penumpang.ini sebenarnya tugas penting  bagi pejabat terkait yaitu menteri perhubungan dan menteri tenaga kerja republik indonesia serta dewan perwakilan rakyat negara indonesia untuk membuat peraturan khusus untuk melindungi pengemudi ojek online agar lebih dianggap manusiawi ketimbang peraturan saat ini dapat dikatakan kerja paksa jaman penjajahan jepang sebelum merdeka(romusha).karena pengemudi memiliki harta yg berharga yaitu alat transportasi yaitu kendaraan bermotor yg memerlukan bahan bakar minyak dan biaya perawatan rutin bulan untuk melakukan pergantian suku cadang yg sudah aus atau dimakan usia karena pemakaian. Nilai harta kendaraan bermotor pengemudi ini bukan senilai ribuan rupiah yg dibayarkan penumpang tetapi jutaan rupiah. Besar harapan saya sebagai penulis agar pihak yang terkait segera membuat undang-undang untuk melindungi hak pengemudi.

Demikian artikel tentang fakta sistem ojek online indriver tidak berpihak kepada mitra pengemudi.semua tulisan diatas dibuat berdasarkan kisah nyata penulis .

Semoga semua tulisan diatas dapat memberikan suatu informasi yang berguna bagi pembaca .

sekian terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

laptop bekas core i5 murah toko bimahartono di aplikasi tokopedia

PPKM 2021 sangat memberatkan masyarakat kecil terutama pelaku umkm dan mitra ojol

aplikasi lucky market di google playstore tidak terbukti membayar alias scam